Search

Sinergi KKN dan Dosen PGMI Hadirkan "Seminar Pendidikan" di Desa Warga Jaya

Kolaborasi Kelompok 4 Kuliah Kerja Nyata (KKN) dengan Dosen Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI), Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia sukses menyelenggarakan Seminar Pendidikan. Kegiatan Seminar tersebut dihadiri oleh Narasumber yakni  Nana Kristiawan, M.Si, selaku Dosen PGMI UNUSIA Jakarta pada hari Sabtu, 21 Desember 2024. 

Kegiatan Seminar mengambil tema “Menjadi Guru untuk Diri Sendiri dan Keluarga”. Tema tersebut diambil selain sebagai keprihatinan penulis terhadap kurangnya komunikasi antaranggota keluarga serta kurangnya pendidikan anak oleh orangtuanya Hasil observasi awal penulis dan Tim KKN Kelompok 4 UNUSIA di Desa Warga Jaya Kecamatan Cigudeg menunjukkan beberapa permasalahan. Pertama, Desa Warga Jaya terdapat anak-anak yang lebih suka bermain gadget daripada mengikuti pengajian. Kedua, minimnya kesadaran anggota keluarga dan orangtua terhadap pentingnya komunikasi dalam rumah tangga. Ketiga, pengaruh lingkungan dan gadget terhadap perkembangan belajar anak. Dari ketiga faktor tersebut, penulis bersama Tim KKN menyelenggarakan Seminar Pendidikan sebagai salah satu alternatif solusi atas permasalahan keluarga tersebut.  

Kegiatan Seminar Pendidikan bertujuan untuk memberikan wawasan pengetahuan dan berbagi tips tentang menjadi guru di rumah. Esensi dari Guru bukan hanya pendidik di sekolah, namun juga pendidik bagi rumah tangga di keluarganya. Selain itu, materi seminar pendidikan membantu menyelesaikan permasalahan anak dalam kecenderungan terhadap gadget. Lalu bagaimana membangun hubungan antaranggota keluarga yang harmonis melalui tips menjadi guru di dalam rumah. Peserta yang hadir dalam kegiatan seminar ada 42 peserta yang berasal dari kelompok karang taruna, Kepala Dusun, Ibu rumah tangga, Bapak-bapak sebagai kepala keluarga serta anak-anak sebagai peserta dalam kegiatan seminar pendidikan. Peserta yang beragam serta berasal dari semua kalangan menjadi keuntungan tersendiri bagi narasumber dalam menyampaikan materi seminar. Pasalnya, proses simulasi komunikasi dalam keluarga dalam menerapkan materi guru hebat di rumah sangat mudah dilaksanakan. 

Kegiatan seminar pendidikan memberikan wawasan pengetahuan dan belajar dari tokoh agama dan guru dalam bidang pendidikan. Materi yang disajikan narasumber antara laibn; (1) Peran Guru dalam pendidikan di Rumah; (2) Konsep Guru Hebat No Debat; (3) Bagaimana menjadi guru di rumah; dan (4) Metode Pendidikan di Keluarga; (5) Tipologi Keluarga dalam sudut pandang pendidikan; (6) Menjadi Guru bagi Diri Sendiri dan Keluarga dengan Metode Baca (Belajar, Amati, Cintai dan Ajak Komunikasi)

Kegiatan seminar dimulai dengan pembukaan dan sambutan dari ketua pelaksana Saudara Okky. Beliau menjelaskan bahwa Pentingnya kesadaran bagi Bapak dan Ibu sebagai Guru dalam Rumah. Selanjutnya, Moderator Adelina salah satu mahasiswa yang menjelaskan Profil Narasumber dan mengatur jalannya materi dan diskusi dalam seminar pendidikan. Lalu Narasumber memberikan memberikan prolog dengan ice breaking untuk mecairkan suasana serta tanya jawab seputar pentingnya pendidikan di dalam keluarga”, ujarnya. 

Seminar pendidikan yang berlangsung selama 1 hari dimulai dengan tujuan seminar pendidikan. Lalu penyampaian materi menjadi guru untuk diri sendiri dan keluarga. Kegiatan diselingi dengan tanya jawab serta diskusi dari peserta. Dalam diskusi tersebut, ada pihak yang bertanya seputar penyelesaian masalah anak dan trend anak melaporkan gurunya ke meja hukum. Bahkan ada juga yang bertanya mengenai bagaimana menjadikan orangtua sebagai madrasah pertama di dalam keluarga. Ada juga yang menanyakan mengenai “bagaimana menjadi Guru sebagai pahlawan, namun dirinya tidak tertawan”. Dari beberapa pertanyaan tersebut, narasumber menjawab pertanyaan satu per satu hingga akhir seminar pendidikan. Kuncinya bahwa menjadi guru untuk diri sendiri dan keluarga adalah menyadari arti penting komunikasi dalam anggota keluarga. Lalu bagaimana peran kepala keluarga sebagai kepala sekolah. Kemudian, Ibu sebagai guru dan anak sebagai murid di dalam pendidikan keluarga. 

Harapan dari para peserta kegiatan serupa dapat dilaksanakan kembali dengan tema pola pengasuhan dan pentingnya pendidikan keluarga. Kegiatan seminar pendidikan keluarga kurang cukup hanya dilaksanakan sehari. Misalnya saja, Pak Adam dalam tanya jawab serta kesan pesan dalam seminar pendidikan. Beliau menyatakan bahwa kegiatan seminar pendidikan dapat dilanjutkan dalam kesempatan yang lain. Narasumber pun berharap kegiatan seminar pendidikan sehari dapat diimplementasikan materinya di keluarganya masing-masing, sehingga Bapak dan Ibu sebagai gurunya anak-anak dapat membangun pendidikan keluarga yang harmonis. 


-Nana Kristiawan, M.Si