Search

PUSDAK Unusia Fokus Kaji Keterwakilan Perempuan dalam Pemilihan Pimpinan KPK 2024-2029

Jakarta – Pusat Studi Pendidikan dan Kajian Antikorupsi (PUSDAK) Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia) Jakarta, bekerja sama dengan Saya Perempuan Antikorupsi (SPAK) Indonesia dan Transparency International Indonesia, menggelar diskusi publik bertajuk "Pentingnya Keterwakilan Perempuan dalam Pemilihan Pimpinan KPK 2024-2029". (10/07/2024)

Acara ini bertujuan untuk menyoroti asimetri relasi kekuasaan antara laki-laki dan perempuan dalam konteks penyalahgunaan kekuasaan, khususnya terkait korupsi di Indonesia. Perempuan sering kali menjadi kelompok yang lebih rentan terhadap dampak negatif dari korupsi dalam layanan publik seperti akses informasi, pendidikan, kesehatan, dan lainnya.

Diskusi ini menggarisbawahi pentingnya kehadiran perempuan dalam posisi strategis, termasuk dalam kepemimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), sebagai upaya untuk memastikan bahwa perspektif gender menjadi bagian dari pengambilan keputusan yang adil dan inklusif.

Menurut Rektor Unusia Juri Ardiantoro, diskusi ini juga bertujuan untuk memobilisasi perempuan dari seluruh Indonesia untuk aktif terlibat dalam proses pemilihan pimpinan KPK periode 2024-2029, sebagai langkah konkret dalam mendorong kesetaraan gender dan memberikan lebih banyak kesempatan bagi perempuan untuk menduduki posisi strategis dalam lembaga penting ini.

Dalam pertemuan tersebut turut hadir Izza Akbarani dari Transparency International Indonesia, Judhi Kristantini dari SPAK Indonesia, Laode M. Syarief mantan komisioner KPK, Yulia Sari dari Asia Pulp and Paper Group, serta Rezki Sri Widodo dari Pansel pimpinan dan Dewas KPK. Diskusi akan dibuka oleh Rektor UNUSIA, Juri Ardianto Ph.D, dan dimoderatori oleh Fira Mubayyinah, seorang dosen di UNUSIA.

Acara ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam membentuk narasi tentang pentingnya keterwakilan perempuan dalam agenda antikorupsi, serta memberikan dorongan bagi panitia seleksi untuk mempertimbangkan lebih banyak calon perempuan yang berkualifikasi untuk menduduki pimpinan KPK.


Kontak:

Pusat Studi Pendidikan dan Kajian Antikorupsi (PUSDAK) UNUSIA

Surel: [email protected]

Telepon: (021) 12345678