Berdasarkan Webinar yang telah dilaksanakan oleh HIMA PG PAUD pada hari Minggu, 07/02/2021 yang dihadiri oleh sekitar 100 peserta dari berbagai daerah. Kegiatan ini sendiri dibuka langsung oleh Ketua Prodi HIMA PG PAUD yakni Renti Aprisyah, M.Pd.
Adapun Narasumber dalam webinar ini yaitu NYOMAN UTARI DEWI, SE.,M.Pd ( Dosen PG PAUD UNUSIA ) danMUCHAMMAD THOLCHAH, S.Pd.I., M.Pd.
Ada beberapa Poin yang dapat kita ambil berdasarkan tema tersebut yaitu terkait Apakah dampak yang dihasilkan bagi anak-anak didik selama masa pandemi? Dan bagaimanakah sistem pembelajaran yang dilakukan di negara Finlandia yang terkenal dengan kurikulum terbaiknya di dunia. Adakah poin2 positif yang dapat kita ambil dan kita terapkan di Indonesia?
Menurut pemaparan materi yang disampaikan oleh Ibu Nyoman Utari Dewi, SE.,M.Pd ada beberapa dampak positif dan negatif yang dihasilkan dari pembelajaran dari rumah ini yaitu :
DAMPAK POSITIF
Anak Lebih Mandiri
Ikatan Emosional dengan Keluarga Lebih Erat ( Bonding)
Tumbuh Empati Antar Anggota Keluarga
Pemanfaatan kemajuan Tekhnologi Secara Positif.
DAMPAK NEGATIF
Anak Menjadi Bingung, Bosan dan Kesepian
Emosi Tidak Stabil, Mudah Stres
Tumbuh Perilaku Antisosial
Perkembangan Bahasa Terhambat
Penurunan Kemampuan Literasi dan Numerasi
dll
Berikut diatas merupakan beberapa dampak positive dan negative yang dtimbulkan dari BDR ( Belajar Dari Rumah ). Selain itu beliau juga mengatakan
” Beberapa kasus yang sering ditemukan guru yaitu adanya pendapat walimurid yang mengatakan ” Saya kan udah bayar mahal untuk nyekolahin anak saya masa saya juga yang harus jadi gurunya?”
Nah hal – hal seperti inilah yang harus kita luruskan ” Ucap Ibu Utari.
Untuk Mengatasi Hal ini memang sangat perlu adanya kerjasama yang baik antara guru dan juga wali murid.
” Ajaklah orangtua melakukan pertemuan virtual bisa melalui zoom maupun chating wa , untuk memberikan edukasi kepada wali murid tentang bagaimana melakukan kegiatan BDR dengan baik” Ucap Ibu Utari
” Yang Perlu Diganti bawahi, Beri pemahaman kepada wali murid bahwa hasil itu bukanlah yang Utama, yang terpenting anak mau dan mampu melakukan dan menyelesaikan kegiatan tersebut.” Sambung Ibu Utari dalam acara Webinar tersebut.
Kegiatan BDR untuk anak dirumah tidak harus melulu dengan buku, pensil, krayon dan lem…tapi bisa dengan benda-benda yang dirumah seperti gunting, kertas,mangkuk,sendok,peralatan dapur dsb.
Berbeda dengan dengan di Finlandia , seperti yang disampaikan narasumber kedua yaktu bapak Muchammad Tholchah,S.Pd.I.,M.Pd
Yaitu Bahwa Pendidikan Anak Usia Dini di Finlandia atau biasa disebut Day Care tetap melakukan pembelajaran tatap muka seperti biasa karena beberapa Faktor :
Menurut Para Ahli yang Mengatakan Bahwa Sistem Kekebalan Tubuh Pada Anak Lebih Kuat dibanding dengan Orang Dewasa.
Profesi Orangtua yang kebanyakan bekerja di kalangan publik,jadi apabila day care ditutup mereka akan kerepotan.
Dll
Beliau juga mengatakan bahwa tidak semua yang dilakukan di Finlandia bisa diterapkan di Indonesia ,,karna beberapa Faktor seperti kurikulum yang berbeda serta dukungan dari pemerintah yang berbeda, oleh karna itu sebelum melakukan sesuatu guru harus memperhatikan situasi dan kondisi wali murid , apakah kegiatan yang kita berikan bisa diterima atau bisa dilakukan oleh mereka juga atau tidak.
” Hal yang cukup khas di finlandia dalam dunia pendidikan menerapkan principal Participatory Pedagogy” Ucap Bapak Tholchah dalam acara tersebut
Dalam melakukan pembelajaran di Finlandia seorang guru selalu melakukan kerjasama dengan orang tua seperti menanyakan tentang Apa makanan kesukaannya? Apa Warna Favoritnya? Pakaian mana yang paling disukai? Dsb.
Beliau juga mengatakan ” Everyday Life Is a Learning ” yaitu Bagi Finlandia apapun kegiatan yang dilakukan anak dirumah atau dimanapun berada itu merupakan sebuah edukasi untuk mereka.
Pendidikan di Finlandia juga mengutamakan pembentukan karakter dan imajinasi untuk anak. Jadi anak dibiasakan untuk mandiri sejak usia dini dan selalu berfikir kreatif dan inovatif.
Nah hal-hal seperti inilah yang sebenernya patut kita contoh dalam penerapan Program Belajar Dari Rumah / Daring. Yaitu dengan mengajarkan kepada anak kegiatan kegiatan yang mudah dijangkau oleh mereka seperti dengan barang- barang yang ada dirumah atau dilingkungan sekitarnya. Membiasakan anak untuk mandiri dirumah seperti memakai pakaian sendiri ,membereskan mainan sendiri dirumah , merapikan tempat tidur dan lain sebagainya. Karena setiap apapun kegiatan yang dilakukan oleh seorang anak itu merupakan pembelajaran/ edukasi untuk mereka.