Jakarta, 10/12/2020. Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia bekerja sama dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia dan Pegadaian mengadakan Webinar Kuliah Kewirausahaan Pemuda dengan tema, “Mendulang Peluang Usaha di Tengah Pandemi.” Via Zoom Meeting.
Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Prof. Dr. H.M. Maksum Machfoedz, M.Sc selalu Rektor Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia, Dr. H. Zainuddin Amali, M.Si selaku Menteri Pemuda dan Olahraga RI dan Dr. H.M. Asrorun Niam Soleh, MA selaku di Deputi Bidang Pengembangan Pemuda KEMENPORA RI. Di samping itu, kegiatan ini menghadirkan narasumber yang sangat kompeten dalam bidang kewirausahaan. Yakni Suryandaru, MT (Kaprodi Teknik Industri UNUSIA/Director of Nanotech Global Innovation Pte. Ltd), Apud Kusaeri (Mitra Pemasaran dan penjualan Unit Usaha Syariah PT. PEGADAIAN), Drs. H. Imam Gunawan, MAP (Asisten Deputi Kewirausahaan Bidang Pengembangan Pemuda Kemenpora RI) dan Sandika Dewi (Alumni WMP Berprestasi KEMENPORA/Speak Project).
Rektor UNUSIA Jakarta, Prof. Maksum mengatakan, “Sebagai mahasiswa-mahasiswa NU, kita punya seratus persen akhlak, pengetahuan dan ilmu dalam berwirausaha. Berwirausaha tidak pandang bulu, semuanya sama saja dan punya kesempatan yang sama, bukan IQ, bukan IPK. Yang penting punya 3I, yaitu integritas, inovasi dan inspirasi.”
Hal ini didukung dengan pesan Kemenpora RI, Zainuddin Amali yang berpesan bahwa mahasiswa yang hadir dalam webinar kali ini diperkenankan untuk mempersiapkan perencanaan-perencanaan, yang akan diseleksi. Setelahnya adalah pendampingan dan fasilitas.
“Dengan begitu, UNUSIA Jakarta akan ada mahasiswa yang terseleksi perencanaan dan tim dari deputi akan melihat mana yang layak didampingi dan diberi fasilitas.” Imbuhnya.
Apud Kusaeri (Mitra Pemasaran dan penjualan Unit Usaha Syariah PT. PEGADAIAN) menjelaskan tentang peran PT PEGADAIAn berkontribusi dalam bidang wirausaha dan mitra transformasi teknologi dan produk pegadaian. “Kami memahami, bahwa selama pandemi bidang wirausaha sangat terhambat dan tidak berjalan lancar. Untuk itulah Pegadaian menyadari betul dan mencari jalan keluar agar wirausaha tetap berjalan lancar. Caranya? Yakni dengan sistem gadai peduli & RAHN peduli yang mempunyai keunggulan diskon biaya administrasi, penundaan jadwal lelang, relaksasi biaya pemeliharaan barang jaminan yang jatuh tempo. Berikutnya adalah paket stimulus produk mikro yang mempunyai keunggulan restrukturisasi/perpanjangan jangka waktu pinjaman, penundaan pembayaran angsuran dan pembebasan biaya denda/ganti rugi.” Ujarnya
“Musuh era digital adalah mindseat feodal yang inginnya gampang, sistemnya ada, sudah lengkap dan instan. Padahal harusnya kita melek digital dengan mencari setiap kesempatan dengan bekerja keras dan ide baru, upgrade pengetahuan dan akselerasi, dan skill serta keterampilan, berpikir positif, berani memulai, percaya diri, siap berkolaborasi, disiplon, jujur, pantang menyerah dan inisiatif,” Tambah Apud.
Sementara itu, Sandika Dewi (Alumni WMP Berprestasi KEMENPORA/Speak Project) menyampaikan bagaimana implementasi bisnis model kanvas bagi pemula. Salah satunya adalah dengan mindseat bisnis yang harus dibangun.
“Mindseat tersebut adalah dengan mempunyai nyali & mental yang kuat, berani mengambil risiko, cari produk yang ingin dijual, riset & cari target pasar, buat sistem, [unya rencana bisnis yang matang dan action oriented.” Ujar Sandika.
Dwi Putri, UNUSIA Jakarta